search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pujawali ke-14 di Pura Penataran Agung Catur Parhyangan, Ribuan Umat Hindu Terkagum dengan Fasilitas Modern
Selasa, 1 Oktober 2024, 19:32 WITA Follow
image

Umat Hindu dari berbagai daerah memadati Pura Penataran Agung di Klungkung untuk bersembahyang pada Hari Pemacekan Agung 2024

IKUTI BERITAKLUNGKUNG.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAKLUNGKUNG.COM, KLUNGKUNG.

Ribuan umat Hindu dari berbagai daerah di Bali memadati Pura Penataran Agung Catur Parhyangan Ratu Pasek Linggih Mpu Ghana pada Minggu, 30 September 2024, bertepatan dengan Hari Pemacekan Agung sekaligus pujawali ke-14 pura tersebut.

Terletak di Banjar Punduk Dawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, pura ini memukau umat dengan kemegahan bangunannya yang dilengkapi dengan fasilitas modern seperti eskalator dan lift. 

Salah satu umat, Gek Ari, merasa bangga bisa bersembahyang di pura ini. "Sebagai warga baru Pasek, saya bangga dapat bersembahyang di sini," ujar Gek Ari usai sembahyang.

Ketua Panitia Piodalan, Jero Mangku Dedung Suardana, menjelaskan bahwa pujawali kali ini dipusatkan di Pura Penataran dan Pura Luhur, yang merupakan tempat Ista Dewata. Upacara di Pura Penataran dipimpin oleh 13 sulinggih yang berasal dari lima klan sulinggih di Bali. 

"Pujawali ini dimulai sejak 16 September dan akan disineb pada 6 Oktober 2024," ungkap Jero Mangku yang berasal dari Desa Carang Sari, Petang.

Serangkaian ritual juga meliputi upacara melaspas setelah pembangunan Pelinggih Padma Tiga di Pura Luhur. 

Ida Pandhita Mpu Nabe Putra Dharmika Sandhi Kertha Satwika dari Griya Kerthasari Kayumas Kaja menjelaskan bahwa pujawali ini mencerminkan proses panjang dalam pembangunan pura. 

"Menurut sastra, hari odalan atau pujawali ditentukan saat pedagingan pura ditanam," jelasnya.

Momentum pujawali ini diharapkan menjadi pengikat dan pemersatu umat Hindu dalam meningkatkan srada bakti, demi terciptanya Bali yang damai dan sejahtera (Shanti dan Jagadita).

Prof. Dr. dr. I Wayan Wita, Ketua Umum Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi Pusat, mengajak umat Hindu, khususnya Semeton Pasek, untuk menjaga kelestarian pura ini dan menjadikannya sebagai simbol pemersatu umat. 

Ia berharap Pura Penataran Agung ini dapat dikembangkan menjadi tujuan wisata spiritual yang mendukung kesejahteraan masyarakat Bali. 

"Kami mengimbau kepada umat untuk senantiasa bersembahyang kepada leluhur, memohon doa restu agar pembangunan di pura ini berjalan lancar," tambahnya.

Meskipun ribuan umat telah mengunjungi pura, kawasan tersebut masih mampu menampung lebih banyak umat. Setiap tahapan sembahyang berlangsung dengan tertib, dengan umat yang sabar dan disiplin dalam mengantri.

Editor: Aka Kresia

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritaklungkung.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Klungkung.
Ikuti kami