Upacara Tawur Agung dan Mecaru Rsi Gana mengawali rangkaian pelaksanaan Karya Agung Memungkah Ngenteg Linggih, Padudusan Agung Menawa Ratna,

hingga Tawur Labuh Gentuh di Pura Penataran Agung Catur Parhyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Mpu Ghana, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung.

Upacara sakral ini berlangsung menjelang pujawali yang jatuh pada Senin, 28 April 2025 mendatang, dan menjadi peristiwa penting dalam perjalanan spiritual dan sosial krama Pasek setempat.

Ini adalah kali kedua upacara besar ini dilangsungkan sejak pertama kali diadakan tujuh tahun lalu, saat berdirinya Pura Penataran Agung tersebut.

"Karya ini idealnya dilaksanakan setiap 25-30 tahun sekali, tetapi kami mendahului setelah tujuh tahun lalu sudah pernah dilaksanakan,

karena sekarang seluruh bangunan di pura sudah tuntas sehingga dilaksanakan yang ke 2,” kata Wakil Ketua I Bidang Upakara, Sulinggih, Kepemangkuan, dan Wewalen, I Wayan Sudiarsa, Jumat (18/4/2025).

Baca juga:
Pemkab Klungkung Ajak OPD Rawat Taman Kota Lewat Skema 'Bapak Angkat'

Pada pelaksanaan Tawur Agung dan Mecaru Rsi Gana ini, prosesi dipuput oleh 18 sulinggih Pasek yang terbagi menjadi empat mandala.

Satu sulinggih berada di Penyawangan Pura Dalem Ped, lima sulinggih di Bencingah Agung, tujuh sulinggih di Utama Mandala, dan lima sulinggih di Utamaning Mandala.

Upacara ini juga dihadiri oleh tokoh penting Pasek, Sekretaris MGPSSR Bali yang juga menjabat Wakil Bupati Karangasem, Pandu Prapanca Lagosa. Kehadirannya menambah kekhidmatan acara, sekaligus menyampaikan pesan penting bagi warga Pasek di Klungkung.

"Semeton Pasek agar selalu memegang teguh Catur Swadarmaning Kepasekan. Bhakti ring Ida Sanghyang Widi Wasa, eling ring Bhatara Kawitan, satya ring Bhisama, dan guyub ring pasemetonan,” harap Pandu Lagosa.