Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung, Anak Agung Gde Lesmana, mewakili Bupati Klungkung membuka kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Rapat Praja Mandala, Kantor Bupati Klungkung, Rabu (16/4). 

Rapat ini digelar dalam rangka menjaga stabilitas harga, menjamin ketersediaan bahan pangan pokok, serta menekan disparitas harga menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Dalam sambutan yang dibacakan Sekda Lesmana, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan harapannya agar HLM TPID dapat menjadi forum koordinasi strategis untuk memperkuat langkah-langkah pengendalian inflasi di daerah.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa tantangan inflasi di Kabupaten Klungkung tidak hanya disebabkan oleh faktor cuaca dan harga komoditas Volatile Food,

namun juga karena tingginya biaya transportasi distribusi bahan pokok ke Kepulauan Nusa Penida, yang menyebabkan disparitas harga signifikan dibandingkan wilayah daratan Klungkung.

Menjawab tantangan tersebut, TPID Klungkung meluncurkan program unggulan “Santi” (Subsidi Angkutan Tekan Inflasi).

Program ini merupakan kolaborasi antara Pemkab Klungkung, PT ASDP Indonesia Ferry, KMP Nusa Jaya Abadi, dan BUMDes.

Melalui kebijakan ini, Bupati Klungkung menerbitkan Surat Bebas Bea Penyeberangan kepada PT ASDP Pelabuhan Padang Bai, yang memungkinkan penyaluran bahan pangan ke Nusa Penida dengan biaya lebih ringan.

Hasilnya, harga pangan yang dijual oleh BUMDes di Nusa Penida menjadi lebih terjangkau dibandingkan harga pasar umum, sehingga menekan laju inflasi secara signifikan.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan, yang turut hadir dalam rapat, menyampaikan apresiasi atas inovasi Pemkab Klungkung.

Menurutnya, program Santi menjadi contoh konkret pengendalian inflasi di wilayah kepulauan, yang selama ini kerap mengalami tekanan harga lebih tinggi.

Butet juga menyampaikan data bahwa inflasi bulanan Provinsi Bali pada Maret 2025 mencapai 1,61% (mtm), meningkat dari Februari yang mencatatkan deflasi sebesar 0,57% (mtm).

Komoditas penyumbang inflasi antara lain tarif listrik, cabai rawit, bawang merah, beras, dan air mineral. Sementara itu, harga daging babi, angkutan udara, ayam ras, kangkung, dan tomat mengalami penurunan.

Untuk memperkuat upaya pengendalian inflasi, BI merekomendasikan TPID Klungkung agar rutin menggelar operasi pasar dan bazar pangan murah dengan melibatkan Perumda, Bulog, dan pihak lainnya, khususnya untuk komoditas seperti canang sari, pisang, jeruk, cabai merah, dan cabai rawit.

Ia juga mendorong TPID meningkatkan pengawasan pasar serta menjamin stok aman menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Rapat ini turut dihadiri oleh Kepala BPS Klungkung, perwakilan BULOG, serta sejumlah OPD terkait di lingkungan Pemkab Klungkung.