Bali Fokus Kampanye Kesadaran HIV/AIDS, 60% Penderita Berada di Usia Produktif
GOOGLE NEWS
BERITAKLUNGKUNG.COM, BALI.
Provinsi Bali, melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bali, tengah bersiap menyelenggarakan peringatan puncak Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2024 di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandhi.
Kampanye ini akan menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama mengingat data yang menunjukkan mayoritas ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) berada di usia produktif, yaitu antara 15 hingga 45 tahun.
Menurut Kepala Sekretariat KPA Bali, A.A Ngurah Patria, data terbaru menunjukkan bahwa 60% ODHA di Bali adalah laki-laki, sementara 40% lainnya adalah perempuan.
Baca juga:
Remaja Asal Sumedang Tenggelam di Pantai Kelingking, Nusa Penida, Bali, Ditemukan Meninggal Dunia
Fakta ini mempertegas ancaman HIV/AIDS di kalangan usia produktif, usia yang menjadi tulang punggung produktivitas dan ekonomi daerah.
“Melalui kampanye ini, kami ingin mendorong masyarakat untuk memahami hak-hak ODHA dan memberikan akses kesehatan, pendidikan, serta perlindungan hukum yang setara bagi mereka,” ungkapnya.
Tema global peringatan Hari AIDS Sedunia tahun ini, “Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa,” akan menjadi landasan bagi KPA Bali untuk menyuarakan kesetaraan hak bagi mereka yang terdampak HIV/AIDS.
Dengan akses kesehatan yang inklusif dan bebas stigma, ODHA dapat lebih mudah memperoleh layanan yang mereka butuhkan untuk mempertahankan kesehatan dan produktivitas.
Kampanye Hari AIDS Sedunia di Bali akan dihadiri oleh pejabat pemerintah, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, dan perwakilan kelompok sekolah yang tergabung dalam Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN).
Rangkaian acara ini juga akan mendorong peningkatan kesadaran mengenai pentingnya praktik hubungan seksual yang aman, transfusi darah yang bebas dari kontaminasi, dan pencegahan penularan dari ibu ke anak.
Tema tambahan kampanye ini, “Let's Community Slate,” mengedepankan kolaborasi lintas sektoral untuk mengakhiri epidemi HIV/AIDS pada 2030.
KPA Bali menggarisbawahi bahwa penanggulangan HIV/AIDS memerlukan dukungan dari seluruh masyarakat—mulai dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, hingga sektor swasta.
“Kolaborasi ini penting untuk menghilangkan stigma terhadap ODHA, serta memberikan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi mereka,” tambah Ngurah Patria.
Meskipun HIV/AIDS tidak menular seperti COVID-19, virus ini tetap menjadi tantangan kesehatan yang signifikan, terutama di kalangan usia produktif.
Penyebaran HIV dapat dicegah melalui edukasi tentang hubungan seksual berisiko, praktik transfusi darah aman, dan pencegahan penularan ibu ke anak.
Melalui kampanye ini, KPA Bali berharap masyarakat akan lebih peka dalam mencegah penyebaran HIV/AIDS serta mendukung ODHA dalam mendapatkan akses kesehatan yang mereka butuhkan.
Baca juga:
Satgas OMP Polda Bali Perketat Pengamanan Persembahyangan Purnama Kapat Kedua Paslon Cagub-Cawagub
Sejak pertama kali terdeteksi di Indonesia pada tahun 1987, penanggulangan HIV/AIDS terus berlanjut dengan target global untuk mengakhiri epidemi ini pada 2030.
Editor: Aka Kresia
Reporter: bbn/rls