search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Perajin Berharap Uang Kepeng Kamasan Jadi Suvenir G20 di Bali
Selasa, 3 Mei 2022, 15:05 WITA Follow
image

beritaklungkung.com

IKUTI BERITAKLUNGKUNG.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAKLUNGKUNG.COM, NUSA PENIDA.

Sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM Bali, sejumlah produk uang kepeng asal Kamasan, Klungkung diharapkan bisa jadi suvenir dalam ajang Keketuaan G20 di Bali.

Seorang perajin yang kepeng KamasanBali di Klungkung salah satunya, ia membuat kerajinan uang kepeng menjadi berbagai benda seni.

I Made Sukma Swacita, pemilik usaha KamasanBali di Kabupaten Klungkung, Bali yang membuat kerajinan uang kepeng menjadi berbagai benda seni.

"Kami berharap dari Dewan Perwakilan Daerah dapat memberikan dukungan, sehingga dari Kemenparekraf cepat memberikan keputusan dari surat yang kami kirimkan," kata I Made Sukma Swacita saat menerima kunjungan anggota DPD Made Mangku Pastika di Klungkung, Senin (3/5/2022).

Swacita menceritakan bahwa dirinya membuat kerajinan uang kepeng sejak 2004. Ia mengaku sudah bersurat ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) agar bisa dilibatkan untuk penyediaan suvenir atau cenderamata G20.

"Untuk jenis suvenirnya, kami siap saja sesuai permintaan, yang penting kami dilibatkan. Beberapa tahun lalu dari Kementerian sudah langganan juga dengan kami, seperti saat KTT APEC dan pertemuan internasional lainnya," ucapnya.

Sukma Swacita dengan dibantu 25 pekerja, selain membuat uang kepeng Kamasan satuan dengan berbagai desain dan ukuran serta ornamen, ada pula yang disusun sehingga menjadi patung indah penari Bali, berbentuk miniatur rumah, Dewa Ganesha, Dewa Siwa dan dewa-dewi lainnya.

Selain itu, KamasanBali juga memproduksi berbagai pernak-pernik hiasan dan perlengkapan upacara untuk digantungkan di tempat suci berbahan uang kepeng, genta, serta sejumlah cenderamata berbahan uang kepeng.

"Oleh karena pandemi, penjualan kami jelas menurun, tetapi memang masih ada saja pesanan," ujar pria yang juga peraih penghargaan Upakarti Jasa Pelestarian pada 2008 dari Presiden itu

Untuk saat ini, selain memenuhi pesanan dari masyarakat lokal Bali, pesanan yang terbanyak datang dari sejumlah negara di Benua Eropa yang menggemari kerajinan uang kepeng berbentuk patung dan miniatur rumah Bali.

"Kami berharap sesuai dengan kewenangan di Dewan Perwakilan Daerah agar turut bisa merekomendasikan produk-produk kami," katanya.

Untuk patung-patung yang terbuat dari uang kepeng, ia menjual dengan kisaran harga dari yang termurah Rp10 juta hingga yang termahal Rp75 juta.

 

Suksma Swacita menambahkan, uang kepeng yang diproduksi merupakan campuran sejumlah logam yakni tembaga, kuningan, timah, alumunium, emas, perak dan besi.

"Untuk bahan baku tembaga dan kuningan, kami menggunakan bahan baku dari barang-barang bekas dari para pengepul. Tetapi harganya juga naik dari sebelumnya Rp39 ribu

perkilogram menjadi Rp85 ribu," ujarnya.

Sementara itu, anggota DPD Made Mangku Pastika mengatakan kunjungannya tersebut untuk menjaring masukan dan aspirasi dari para perajin UMKM terkait kondisinya di tengah pandemi COVID-19.

Ia mengapresiasi sejumlah upaya yang telah dilakukan rumah produksi KamasanBali sehingga tetap bisa memberikan penghidupan bagi para pekerjanya.

Selain itu juga dalam upaya penyelamatan lingkungan dengan pemanfaatan barang-barang bekas untuk menjadi kerajinan seni yang bernilai tinggi.

Mengenai harapan agar produk KamasanBali dapat turut andil dalam penyelenggaraan Keketuaan G20 Indonesia, mantan Gubernur Bali itu mengupayakan untuk mengkomunikasikan.

Anggota Komite 2 itu pun memberikan masukan agar berbagai produk seni yang dibuat juga dilengkapi dengan cerita atau narasi, sehingga bisa terjual lebih mahal dan konsumen pun menjadi lebih mengerti.

"Kata marketing zaman sekarang, yang penting saat ini menjual narasi, bukan sekadar menjual produk atau barang," katanya didampingi staf ahli DPD Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja itu. (sumber: Antara)

Editor: Robby

Reporter: bbn/klk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritaklungkung.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Klungkung.
Ikuti kami